Analisis Limpasan Air Permukaan Menggunakan Hechms Akibat Perubahan Tutupan Lahan Di Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan

Main Article Content

Syarifuddin Aziz

Abstract

Tuntutan terhadap kebutuhan ruang untuk aktivitas manusia mendorong terjadinya alih fungsi lahan pertanian karena lahan pertanian memiliki sistem sewa tanah (land- rent) yang relatif rendah dibanding penggunaan lahan lain (Murdaningsih dkk., 2017). Meningkatnya kawasan terbangun secara langsung berakibat meningkatnya koefisien limpasan, sehingga limpasan air permukaan akan meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas hujan (Wijaya dkk., 2014). Penelitian ini dilakukan di sub DAS Way Kandis Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan, dengan luas lahan sebesar 164,47 km2. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis laju alih fungsi lahan dan besaran limpasan air permukaan akibat alih fungsi lahan di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Alih fungsi lahan yang terjadi dari tahun 2016 sampai tahun 2020 didominasi oleh perubahan lahan perkebunan, pemukiman dan pertanian lahan kering campur. Dari hasil simulasi HEC-HMS diperoleh nilai debit puncak dan volume limpasan air tahun 2016 sebesar 215,80 m3/s dan 13.989.100 m3. Pada tahun 2020 terjadi peningkatan debit puncak dan volume limpasan air sebesar 246,40 m3/s dan 15.444.100 m3. Peningkatan debit puncak dan volume limpasan air terjadi pada setiap tahun. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan koefisien limpasan (CN).

Article Details

How to Cite
Aziz, S. . (2023). Analisis Limpasan Air Permukaan Menggunakan Hechms Akibat Perubahan Tutupan Lahan Di Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan . JURNAL ENGINEERING, 14(2). https://doi.org/10.24905/jureng.v14i2.17
Section
Articles